Ubah Kurikulum, Sesuaikan Zaman
JAKARTA - Kurikulum pendidikan harus terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menggojlok kembali kesesuaian kurikulum yang ada dengan kondisi saat ini.
Sebenarnya, perlukah kurikulum saat ini dibenahi? Adakah bidang-bidang kajian dalam kurikulum yang sudah ketinggalan zaman dan tidak sesuai? Salah seorang guru KB-TK Islam Al Azhar 22 Semarang Nura Uma Annisa menyebutkan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan untuk tingkat TK sudah sangat sesuai.
"Sudah sangat bagus karena sesuai kebutuhan sekolah. Bersifat otonom. Target sekolah tinggi ya baik. Tapi untuk sekolah kecil di pelosok yang tidak punya fasilitas, target tinggi di sekolah tersebut tentu berbeda," ujar Nura di PAD 28 Bar, Bistro and Coffee Corner, SCBD, Jakarta Selatan, kemarin.
Meski sangat positif karena memiliki sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah, dia menilai, KTSP juga memiliki kekurangan. Menurut Nura, kesesuaian standar kompetensi yang dipatok masing-masing sekolah akan menimbulkan gap atau kesenjangan antarsekolah, terutama sekolah yang berada di kota dengan di pelosok.
"Ada Perbedaan target pada masing-masing sekolah, terutama di daerah pelosok dengan yang di kota. Misalnya di sekolah pelosok nilai enam sudah bagus tapi kalau di kota, nilai enam tentu masih jauh dari cukup," papar wanita berkerudung itu.
Sementara itu seorang guru SD Islam Al-Azhar 14 Semarang Estu Pitarto menyatakan tidak keberatan jika kurikulum yang ada terus mengalami perubahan. Dia meyakini, perubahan dalam kurikulum diperlukan untuk menyesuaikan perkembangan zaman.
"Saya pikir kalaupun banyak bergonta-ganti kurikulum tapi tidak menjalankan secara istiqomah akan sama saja. Maka kembali kepada mindset para guru untuk mengejawatahkan kurikulum dalam pengajaran kepada murid-murid," tutur Estu.
Menurut Estu, jika ada perubahan pada kurikulum pasti telah dirumuskan dengan baik oleh tenaga ahli kemendikbud sehingga pendidikan tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Namun, lanjutnya, dalam pergantian kurikulum perlu ada perkembangan pendidikan karakter.
"Mau apa pun pelajaran atau kurikulumnya yang penting terkandung nilai-nilai pendidikan karakter di dalamnya. Sekolah tempat memanusiakan manusia, tempat bagi anak manusia untuk belajar menjadi manusia seutuhnya. Utuh tidak hanya secara intelektual tapi memiliki karakter," imbuhnya.
Posting Komentar