CANBERRA - Badan Pariwisata Australia melakukan kampanye besar-besaran untuk menarikbackpacker dari seluruh dunia. Kampanye bernilai jutaan dolar pun difokuskan pada program visa libur kerja.
“Program visa adalah sebuah kampanye yang ditujukan menarik anak muda mau datang ke Australia,” kata Direktur Pemasaran Pariwisata Australia, Andrew McEvoy, seperti dilansir dariDailyTelegraph.
Kampanye diluncurkan menyusul keputusan pemerintah federal untuk meningkatkan biaya aplikasi visa kerja bagi wisatawan yang berencana bekerja di Australia. Biayanya kini menjadi sekira Rp80.000.
“Anak muda menyumbang lebih dari seperempat jumlah wisatawan internasional Australia. Mereka pun cenderung tinggal lebih lama dan menyebar secara luas,” imbuhnya.
Hampir 1,6 juta pengunjung Australia dalam 12 bulan terakhir hingga Juni 2012 adalah anak muda berusia antara 15 hingga 29 tahun.
Baru-baru ini, sebuah penelitian mengungkapkan fakta tentang motivasi wisatawan mau datang ke Australia. Penelitian menunjukkan, aset pariwisata terbaik Australia adalah bagian pesisir, wisata pantai, dan pengalaman satwa liar. Temuan lainnya menunjukkan bahwa mayoritas turis Australia berasal dari China dan India.
Kampanye pariwisata yang lebih baik pun dibutuhkan untuk mempromosikan makanan dan anggur Australia. Menurut McEvoy, penelitian tersebut membantu pemerintah dalam mengidentifikasi kekuatan pariwisata Australia sehingga dapat disempurnakan bentuk promosinya ke luar negeri.
“Industri pariwisata berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuannya pada tahun 2020 dengan bangkitnya pariwisata domestik dan pertumbuhan ekonomi China yang tanpa henti,” kata Geof Dixon, Ketua Pariwisata Australia.
Visa Libur Kerja, Trik Australia Merayu Backpacker![Visa Libur Kerja, Trik Australia Merayu Backpacker]( "Visa Libur Kerja, Trik Australia Merayu Backpacker")
By Published: 18.00
Terimakasih atas kunjungan Anda
Terimakasih atas kunjungan Anda
Posting Komentar