Arkeolog: Koleksi Museum Terkadang Menakutkan
JAKARTA - Arkeolog Universitas Indonesia Supratikno Rahardjo menilai rendahnya kunjungan masyarakat ke museum. Sayang, museum hanya menampilkan benda-benda cagar budaya.
"Itu saya kira yang membuat museum membosankan karena isinya hanya benda-benda mati, orang juga malas. Ini tidak memberikan gambaran yang lebih jelas apa itu fungsinya di dalam masyarakat," kata Supratikno dalam Sosialisasi Pencatatan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia di Jakarta.
Untuk itu, agar tidak lagi membosankan, museum harus mengembangkan pendidikan warisan budaya tak benda (intangible heritage). "Kita sudah, tapi masih sedikit sekali. Jadi, harus ada divisinya. Itu pesan dari UNESCO supaya museum menjadi lebih menarik dan masyarakat bisa belajar lebih baik dari yang ada di museum," jelasnya.
Bahkan, pemerintah perlu meniru museum di China yang mempunyai warisan budaya tak benda. "Jadi, apa yang dipamerkan memang benda-benda yang berfungsi di masyarakat," terangnya.
Supratikono mencontohkan, bila mau menampilkan manusia prasejarah, maka hanya kumpulan tengkorak yang terlihat menakutkan karena seperti rekonstruksi. Bila perlu, tandasnya, ada semacam visualisasi berupa animasi manusia zaman dulu.
"Teknologi itu harus digunakan," tegasnya.
Menurutnya, tidak seluruh koleksi museum hanya melakukan misi kesejarahan, tapi juga harus mengemasnya menjadi menarik. Sejarah, dikatakannya, salah satu bagian dari kemungkinan museum bisa menginformasikan koleksinya kepada publik.
"Tapi, publik kan kadang-kadang lebih tertarik pada bagaimana sih dulu berfungsinya, itu saya kira perlu dibuat cara-cara yang kreatif untuk mengembangkan koleksinya supaya masyarakat lebih tertarik," pungkasnya.
Posting Komentar