Di antara banyak olahraga di Indonesia, tahukah anda jenis olahraga apa saja yang asli ‘milik’ Indonesia? Berikut ini MakinSeru.com membuat daftar lima olahraga asli Indonesia. Beberapa diantaranya masih bertahan hingga sekarang, sebagian lainya mungkin pernah anda mainkan sewaktu kecil, dan bahkan ada yang bisa jadi namanya saja belum pernah anda dengar sampai sekarang:
1. Sepak Takraw
Olahraga Asli dari Negara Indonesia |
Pemain sepak takraw tidak boleh menyentuh bola dengan tangan, dan hanya boleh menggunakan kaki mereka sehingga sekilas gerakan-gerakan dalam permainan sepak takraw mirip dengan gerakan seni bela diri. Olahraga ini telah sejak lama ‘diperebutkan’ atau diklaim oleh berbagai Negara dari mulai Malaysia, Laos, Filipina, hingga Thailand.
Walaupun bukti-bukti yang kuat dari pakar sejarah bisa membuktikan bahwa sepak takraw adalah olahraga tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, tidak akan ada artinya jika kita sebagai rakyat Indonesia tidak mempertahankannya dan melestarikannya. Jangan sampai setelah terlanjur kecolongan baru kita kebakaran jenggot.
2. Pathol
Pathol adalah olahraga gulat tradisional yang berasal dari Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Konon permainan Pathol telah ada sejak jaman Majapahit, yang awalnya merupakan acara sayembara untuk mencari kesatria terbaik yang bisa menjaga pelabuhan Tuban yang pada waktu itu ramai oleh perompak dan penyamun.
Gerakan-gerakan pathol kemudian diadaptasi dan dikembangkan oleh pemuda dan masyarakat setempat hingga akhirnya tumbuh menjadi olahraga yang digemari dan bahkan dijadikan kesenian tradisional. Gulat pathol yang umumnya digelar di pesisir pantai ini sering diselenggarakan setiap menjelang purnama atau pada hari-hari khusus misalnya bertepatan dengan upacara sedekah laut.
3. Karapan Sapi
Karapan Sapi adalah olahraga pacuan sapi yang berasal dari Madura. Dalam permainan yang satu ini, sepasang sapi lah yang ‘berolahraga’ dengan menarik semacam kereta kayu melewati lintasan sepanjang 100 meter. Joki sapi hanya perlu berdiri di kereta kayu dan mengendalikan laju sapi-sapinya agar tidak oleng. Tetapi jangan dikira menjadi joki karapan sapi itu pekerjaan yang mudah ya, karena tentu saja diperlukan latihan dan keahlian yang khusus. Keseriusan warga Madura dan pemerintah Indonesia dalam melestarikan karapan sapi tidak main-main.
Karapan sapi kini telah menjadi sebuah ajang pesta rakyat yang mampu menyedot ribuan pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Setiap akhir bulan September atau Oktober bahkan diadakan pertandingan karapan sapi terbesar yang memperebutkan Piala Bergilir Presiden. Sayangnya dibalik kemeriahan ini sering ditemukan pelanggaran para peserta yang kerap memperlakukan sapi-sapinya dengan kejam agar bisa berlari dengan kencang. Kebiasaan ini tentu saja sangat melenceng dari nilai aslinya dan selayaknya patut ditindaklanjuti dengan tegas oleh pihak penyelenggara.
4. Pencak Silat
Pencak Silat merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia yang sudah berkembang sejak jaman dahulu kala. Pencak silat berakar pada budaya Melayu dan telah dikenal luas di berbagai Negara seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura. Pencak silat di Indonesia tidak hanya satu macam saja. Banyak versi olahraga pencak silat yang berkembang sesuai dengan nilai budaya masyarakat setempat. Misalnya pencak silat aliran Cimande yang konon bermula dari kisah seorang perempuan yang menyaksikan pertarungan antara harimau dengan kera, kemudian meniru gerakan kedua hewan tersebut.
Ada pula silat atau silek yang berasal dari ranah Minang, yang diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan Tanah Datar pada abad XI. Induk organisasi pencak silat di Indonesia saat ini adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Ada pula organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat dari berbagai Negara yang bernama Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (PERSILAT) yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
5. Pacu Jalur
Pacu Jalur adalah jenis olahraga perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Perahu pada perlombaan pacu jalur memiliki panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu sebanyak 40 sampai 60 orang. Pada awalnya pacu jalur diselenggarakan di kampong-kampung sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, atau tahun baru Muharam.
Kini acara pacu jalur sudah masuk ke dalam kalender pariwisata nasional, setiap tahun pada tanggal 23-26 Agustus diadakan festival pacu jalur dalam rangkaian peringatan kemerdekaan Indonesia (17 Agustus-an). Pacu jalur biasanya diadakan di Sungai Batang Kuantan yang pada jaman dahulu kala merupakan simbol identitas sosial karena hanya datuk-datuk dan bangsawan saja yang bertransportasi melalui jalur tersebut.
Posting Komentar