7 Tradisi Unik yang Ada di Indonesia - Kekayaan Indonesia tidak terbatas pada alamnya, melainkan juga pada keragaman tradisinya yang mempesona wisatawan. 7 Tradisi unik di Indonesia berikut adalah pilihan favorit pembaca.
Berdasarkan survey oleh detikTravel dari Senin-Rabu, 21-23 Oktober 2013 melalui Twitter, ada 7 tradisi unik di Indonesia yang menjadi favorit pembaca, selain puluhan tradisi lain.
Berikut ini adalah 7 Tradisi Unik yang Ada di Indonesia :
1. Rambu Solo, Sulawesi Selatan (17,5 %)
Tana Toraja yang terletak di Sulawesi Selatan sangat populer di kalangan turis karena tradisi pemakaman Rambu Solo. Saat ini masyarakat Toraja banyak yang sudah memeluk agama Protestan maupun Katolik, tapi tradisi leluhur masih sangat dijunjung tinggi. Setiap tahunnya, tradisi Rambu Solo berpuncak pada bulan Juli dan Agustus. Tradisi Rambu Solo menempati peringkat pertama, dipilih oleh 17,5 persen responden.
Rambu Solo sendiri merupakan upacara pemakaman arwah anggota keluarga yang telah meninggal. Apabila seseorang yang meninggal tidak diupacarakan, maka arwah orang tersebut akan membawa kemalangan bagi orang yang ditinggalkannya. Upacara Rambu Solo memakan waktu persiapan yang lama, dan dana yang tidak sedikit. Pemotongan kerbau memakan dana yang tidak sedikit jumlahnya.
2. Mudik, seluruh Indonesia (15 %)
Tradisi mudik sudah sangat familiar bagi banyak orang yang merantau dari kampung halamannya ke kota besar di Indonesia. Tradisi yang berawal dari kebiasaan atas kerinduan pada orang tua dan kampung halaman ini dilakukan oleh semua kalangan. Tradisi mudik tahunan ini menempati peringkat kedua dan dipilih oleh 15 persen responden.
Biasanya, tradisi mudik dilakukan rutin setiap tahun menjelang hari raya besar keagamaan seperti Lebaran. Sebenarnya tradisi mudik tidak hanya ada di Indonesia, Malaysia juga melakukannya. Hampir dapat dipastikan bahwa kondisi kota besar yang padat akan menjadi lengang ketika waktu mudik tiba.
3. Potong Jari, Papua (7,5 %)
Kesedihan atas kehilangan seseorang yang dicintai dapat diungkapkan oleh banyak cara. Suku Dani yang tinggal di dataran tinggi Yahukimo, Papua memiliki tradisi potong jari apabila kehilangan anggota keluarganya. Sejumlah 7,5 persen responden memilih tradisi unik ini.
Suku Dani mengangap bahwa memotong jari merupakan simbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya. Setiap jari memiliki fungsi dalam kebersatuan sebuah tangan yang utuh. Ungkapan itulah yang mendasari pemotongan jari setiap ada anggota keluarga yang meninggal. Jadi jangan heran kalau melihat anggota suku Dani yang tidak lengkap jarinya.
4. Tedhak Siten, Jawa Tengah (7,5 %)
Tradisi yang disebut Tedhak Siten biasa disebut sebagai upacara turun tanah dalam budaya Jawa. Sang anak harus berjalan di atas jadah 7 warna, bagian rangkaian acara yang bertujuan agar si kecil dapat tumbuh menjadi anak yang mandiri. Sejumlah 7,5 persen responden memilih tradisi ini.
Tradisi Tedhak Siten dijalankan saat si kecil menginjak hitungan ketujuh bulan dari hari kelahiran berdasarkan hitungan pasaran Jawa. Tradisi ini dilakukan sebagai penghormatan sang anak kepada bumi. Disertakan juga kurungan ayam dengan beberapa barang seperti Al Quran, uang logam, dan buku yang akan dipilih sang anak untuk melihat masa depannya. Kemudian doa dipanjatkan, dilanjutkan pemotongan tumpeng yang menjadi simbol dari tradisi Tedhak Siten.
5. Omed-Omedan, Bali (7,5 %)
Tradisi Omed-Omedan, atau biasa juga disebut Med Medan merupakan tradisi yang dilakukan di Bali setelah hari raya Nyepi. Tradisi unik dimana muda-mudi saling menarik, merangkul dan mencium lawan jenisnya ini hanya dapat ditemui di Desa Banjar Sesetan. Eits, jangan berpikiran negatif dulu, tradisi ini merupakan wujud syukur dan kegembiraan setelah perayaan Nyepi usai. Sejumlah 7,5 persen traveler memilih tradisi ini karena keunikannya.
Tradisi Omed-Omedan memiliki arti tarik-tarikan. Dimana satu kelompok pemuda dan satu kelompok pemudi membentuk satu baris, saling mendorong dan menarik kembali. Tradisi yang berawal dari mitos kesembuhan seorang tokoh adat di Desa sesetan yang berangsur pulih saat akan menghentikan kegaduhan di depan Pura. Kemeriahan semakin seru ketika air diguyurkan kepada peserta.
6. Tradisi Nyepi, Bali (5 %)
Masih dari Bali, Pulau Dewata yang mayoritas beragama Hindu memperingati tradisi hari raya Nyepi yang jatuh pada bulan Maret tahun ini. Sejumlah 5 persen responden memilih tradisi umat Hindu ini.
Hari raya Nyepi disebut juga dengan 'hari keheningan.' Peringatan Nyepi dilakukan berdasarkan Tahun Baru Saka dan berfokus di Bali yang mayoritas beragama Hindu. Masyarakat Hindu akan menyepi, berpuasa, dan melakukan meditasi tanpa berkegiatan sama sekali. Tujuan dari tradisi Nyepi adalah untuk memberi waktu refleksi ke dalam diri sendiri. Jalanan Bali saat Nyepi akan kosong dan gelap sama sekali. Bandara juga tidak beroperasi, pastikan Anda tidak datang ke Bali saat hari raya Nyepi.
7. Tradisi Adu Domba, Jawa Barat (5 %)
Garut yang terkenal dengan dodolnya ini, memiliki tradisi unik adu domba. Seni adu domba Garut merupakan atraksi wisata yang bisa disaksikan pada bulan Juni, Agustus, dan Desember. Tradisi unik ini daapat dilihat di Desa Ngamplang, Cangkuang, dan Ranca Bango. Sejumlah 5 persen responden memilih tradisi adu domba sebagai tradisi unik favorit.
Domba Garut besar, kuat, dan terawat. Domba Garut sendiri adalah domba yang berasal dari daerah Limbangan, beberapa merupakan campuran antara domba lokal dengan domba Afrika Selatan dan Australia. Domba yang menang aduan otomatis mahal harganya. Tradisi adu domba juga disertai dengan musik tradisional Sunda yang menambah keseruan pertarungan antar domba bagi wisatawan.
Posting Komentar