Kriuk Berderuk Mengunyah Rendang Daun Kayu
DI Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, ada satu macam rendang yang sangat imajinatif. Bagaimana tidak, bagi sebagian orang rendang identik dengan daging, tetapi di sini ada rendang daun kayu.
Rendang Daun Kayu biasanya disebut juga Samba Buruk. Mengapa dikatakan Samba Buruk? Dari segi tampilan juga rasa, rendang akan sedikit kurang afdol bila tidak menggunakan daging atau hanya dedaunan, maka jadilah Rendang Daun Kayu, campuran antara daging dan bumbu daun.
Ada beberapa daun yang bisa dimasukkan dalam rendang ini, namun daun surian tetap menjadi bahan utamanya. Biasanya, diperlukan galah panjang untuk mengambil daun suriang di puncaknya. Pasalnya, pohon surian tergolong pohon besar, bahkan kayunya bisa dipakai untuk membuat rumah. Hebatnya, ternyata pucuknya bisa dibuat menjadi pelengkap rendang.
Selain daun surian, dipakai juga daun jirak, daun mari-mari, daun rambai, juga daun arbai. Artinya, beberapa daun dari tumbuhan yang berbuah bisa dipakai. Kalau pada rendang belut bisa pakai daun kedondong, kadang untuk rendang daun kayu juga bisa daun mangga, seperti dilansir dari buku Rendang Traveler: Menyingkap Bertuahnya Rendang Minang karya Reno Andam Suri.
Daun sebanyak itu dimasak dengan kuah santan, dan untuk menambah rasa manis, dapat ditambahkan daging ikan. Ikan yang istimewa adalah ikan haruan atau ikan gabus, bisa juga ikan lele. Ikan yang sudah dibersihkan bisa dimasukkan sebentar dalam kuah santan panas, untuk kemudian diangkat lagi, lalu diambil tulangnya.
Rasanya sedikit saja berbeda dengan bahan rendang belut karena rendang ini ditambahkan kelapa parut ke dalam kuahnya. Kelapa parut ini dimasukkan saat kuah sudah mulai mengental.
Ketika daging ikan haruan sudah mulai larut dalam santan kental, daun-daun mulai dimasukkan. Diaduk terus sampai berwarna merah kecoklatan. Hasilnya? Renyah! Kering! Kriuk! Ternyata, dengan ditambahkan kelapa parut, bumbu menjadi kering. Begitu pula daun-daun yang dimasukkan tidak menjadi layu, malah bisa menjadi kripik. Kriuk begitu berderuk saat kita kunyah. Rasanya, menu ini lebih pas disebut Samba Kriuk ketimbang Samba Buruk.
Dimana bisa dipesan? Ada no hp?
BalasHapus