Dirazia Saat Nekat Jual Diri |
Akibatnya, mereka diamankan Satsabhara Polres Ponorogo, Ke-6 PSK liar yang kerap mangkal berpindah-pindah dari warung ke warung remang-remang itu akhirnya digelandang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ketiga PSK yang telah memiliki cucu itu adalah Martini (55), Jirah (59) dan Suparti (55). Sementara tiga janda lainnya, Suwek (40), Eni (39) dan Yanti (35).
Di hadapan petugas saat diperiksa di Mapolres Ponorogo, mereka mengaku selama puluhan tahun berpindah-pindah dari kompleks satu ke kompleks lainnya.
Salah satunya Martini (55). Wanita 3 cucu ini mengaku dalam sehari hanya mampu melayani 1 atau 2 tamu saja, dengan tarif Rp 25 ribu sekali kencan.
"Ya sudah lama mas, udah puluhan tahun dan pindah-pindah. Halah udah tua gini paling sehari 1 paling banyak 2 tamu aja mas, tarifnya Rp 25 ribu saja sampek puas mas," pungkas Martini sambil tertawa.
Sementara pengakuan PSK lain bernama Suparti (55) yang juga telah memiliki 7 cucu, mengaku sudah tak punya cara lain selain jual diri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
"Mau kerja apalagi to mas selain gini, mau bertani juga nggak punya sawah trus usaha apa lagi," terang Suparti.
Sementara, usai memintai keterangan 6 PSK, Kasat Sabhara Polres Ponorogo, AKP Suharto mengatakan, jika para PSK yang diamankan merupakan wajah-wajah lama yang sudah sering dirazia. Petugas terpaksa mengamankan karena keberadaan mereka di warung remang-remang dinilai meresahkan warga sekitar.
"Kita akan terus razia warung-warung remang-remang di Janti ini, apalagi laporan warga juga terus mengalir ke kami. Ini juga dalam rangka giat Pekat Semeru," terang Suharto.
Ia menambahkan, mereka yang tertangkap akan diperiksa dan diberi sanksi tindak pidana ringan. "Kita data dan kita serahkan ke Binmas untuk diberikan pembinaan, Kita juga prihatin usia-usia lanjut kok masih nekad jual diri," pungkasnya.
Walah nek nek.. mbok yo tobat to... udah tua juga... kebutuhan ekonomi kayaknya sudah jd alasan usang dan klise dari para PSK ini
BalasHapus