Coelacanth |
Akan tetapi, anggapan punah pada spesies ikan ini terbantahkan setelah seorang pemancing menangkap coelacanth pada 1938. Dilansir Wired, hewan air yang masih hidup ini persis dengan fosil nenek moyang coelacanth, yang dahulu pernah hidup 300 juta tahun lalu.
Kini, analisis pertama dari gen coelacanth mengungkap mengapa ikan ini tidak memiliki perbedaan bentuk fisik, meski terpaut waktu dari generasi coelacanth di ratusan juta tahun lalu. Analisis gen juga menunjukkan adanya evolusi bagaimana ikan ini pada akhirnya bisa bergerak dari air ke daratan.
"Saya sangat bersemangat tentang makalah ini, karena ikan ini adalah hewan yang kami benar-benar ingin tahu lebih banyak," ujar Per Ahlberg, paleontolog dari Uppsala University di Swedia.
Untuk mengurutkan gen coelacanth (Latimeria chalumnae), ilmuwan memerlukan jaringan segar serta darah. Ini bukanlah tugas mudah, mengingat ikan ini tinggal di gua-gua bawah laut dan tergolong hewan langka.
Kabarnya, hewan ini hanya terlihat 309 ekor sejak 75 tahun terakhir. Sebagian hidup di lepas pantai timur sub-Saharan Africa dan Indonesia.
Kalaupun coelacanth berhasil ditangkap, namun hewan ini segera mati karena perubahan tekanan dan suhu. Selain itu, di bawah matahari tropis yang panas, DNA ikan ini akan cepat rusak.
Posting Komentar