Bakmi Pangsit |
Makan siang yang itu-itu saja di lingkungan kantor seringkali bikin bosan. Menunya seputaran gado-gado, soto, sate, ataupun nasi dan lauk komplet. Sekali-sekali, ingin juga mencicip bakmi enak yang lokasinya sedikit jauh dari kantor. Hitung-hitung membuang bosan sambil ngobrol asyik.
Agaknya karena datang sebelum jam makan siang, gerai Bakmi Buncit yang tenang dan berpendingin udara agak sepi siang itu. Namun para pegawai tampak wara-wiri dan pemilik di bagian kasir sibuk menerima telepon. Ah, rupanya di jam makan siang seperti ini, mereka kebanjiran order untuk diantarkan langsung ke lokasi pemesan.
Seperti restoran bermenu Chinese Food lain, menu di Bakmi Buncit lumayan kompit. Tentu bakmi, kwetiaw, ifumie, puyunghai, dan capcay jadi menu andalan yang selalu tersedia. Selain itu, ada juga menu olahan ayam, cumi, udang dan daging sapi.
Seporsi bakmi pangsit rebus (Rp. 22.000) jadi incaran saya. Warna mienya kuning pucat dengan permukaan mie yang mengilap. Mie keritingnya berukuran kecil dan bertekstur mulur lembut. Di bagian atas diberi daging ayam yang dicacah kasar kecokelatan.
Di sisinya diletakkan mangkuk putih mungil berisi kuah gurih. Hmm, aroma bawang putih mondar-mandir di hidung saya, wangi dan bikin selera makan memuncak! Di dalamnya diletakkan 2 pangsit rebus dengan warna putih. Tampak lembut dan berisi daging ayam di dalamnya.
Tak perlu waktu lama, saya langsung menyantap mienya panas-panas. Karena baru diracik, aromanya maksimal menggelitik hidung. Wah, tekstur dan kekenyalannya sangat pas tercecap di lidah, tak terlalu mulur namun tak juga kurang matang, pas, kenyal dan nikmat. Aroma dan bumbu yang terjejak juga tak begitu berlebihan.
Kuah beningnya juga punya rasa dan aroma yang pas. Rasa gurih enaknya tercecap tipis-tipis, membuat saya sibuk menjejak kenang rasa di lidah yang tertinggal rasa gurih sekaligus wangi. Pangsit di dalamnya sangat lembut dengan isi daging ayam cincang.
Seporsi sapi lada hitam (Rp. 60.000) jadi lauk pelengkap. Sepadan dengan harganya, porsinyapun lumayan besar. Dagingnya diiris melintang panjang. Terasa begitu empuk dengan paduan aroma lada hitam, paprika, juga bawang putih yang wangi. Lagi-lagi, rasa dari bumbu-bumbunya tak begitu pekat tercecap di lidah.
Menikmati sapi lada hitam ini paling cocok jika ditemani nasi hangat. Dinikmati bersama daging yang empuk enak plus kuah yang kental wangi. Apalagi jika ditutup dengan menyeruput es kacang merah, ataupun jus markisa asli yang diracik bareng kelapa muda, dijamin bikin makan siang jadi sempurna!
Posting Komentar